• Login
Rabu, Agustus 17, 2022
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Home Story

Surau Baru Pauh, Basis Tarekat Naqsyabandiyah di Padang

by Suluah.com
Jumat, 26/11/2021
A A
Surau Baru Pauh didirikan pada tahun 1910 oleh Syekh Muhammad Thaib. Surau ini menjadi basis Thariqat Naqsyabandiyah di Padang, Sumatar Barat.

Surau Baru Pauh.

Suluah.com – Surau Baru Pauh, demikian nama surau yang menjadi basis Thariqat Naqsyabandiyah di Kota Padang, Sumatra Barat. Surau ini didirikan pada tahun 1910 oleh Syekh Muhammad Thaib.

Setiap hari raya baik Idulfitri maupun Iduladha, surau ini menyelenggarakan Salat Id. Jemaah yang hadir adalah pengikut Naqsyabandiyah yang tersebar di Kota Padang. Berikut kisahnya.

Baca Juga

Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan

Beribadah di Masjid Jamik Nurul Huda Padang Panjang yang Bersih dan Nyaman

Sejarah Surau Baru Pauh

Surau Baru Pauh didirikan pada tahun 1910 oleh Syekh Muhammad Thaib. Surau ini menjadi basis Thariqat Naqsyabandiyah di Padang, Sumatar Barat.
Ruang utama Surau Baru Pauh.

Berdirinya Surau Baru Pauh berkaitan erat dengan sejarah tarekat Naqsyabandiyah di Padang. Tarekat ini pertama kali diperkenalkan di Kota Padang pada tahun 1906 M oleh Syekh Muhammad Thaib (1870– 1944 M), seorang warga Pasar Baru, sebuah kawasan di Kecamatan Pauh sekarang.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Syekh Muhammad Thaib cukup lama menuntut ilmu di Mekkah. Pada tahun 1905, ia kembali ke Padang dan mengembangkan ajaran tarekat Naqsyabandiyah. Melalui pendekatan yang ia lakukan tersebut, masyarakat menerima dakwahnya.

Pada tahun 1910, Syekh Thaib membangun surau sebagai tempat mengembangkan dakwahnya. Surau inilah yang kini bernama Surau Baru dan masih eksis hingga saat ini.

Seiring waktu, pengikut tarekat Naqsyabandiyah semakin banyak. Salah seorang murid Syekh Thaib, yang bernama Syafri Malin Mudo kelak mendirikan Surau Baitul Makmur pada tahun 1989. Lokasinya berjarak sekitar 200 meter dari Surau Baru.

Surau Baru Pauh masih asli sejak berdiri. Namun demikian, kondisi bangunannya saat ini cukup memprihatinkan. Atapnya sudah banyak yang bocor sehingga memerlukan perbaikan.

Basis Tarekat Naqsyabandiyah

Surau Baru Pauh bersama Surau Baitul Makmur menjadi basis pengembangan tarekat Naqsyabandiyah, khususnya di Padang. Di Padang sendiri, total ada 50 surau yang mengamalkan Tarekat Naqsyabandiyah.

Menurut Syafri Malin Mudo, dalam wawancara dengan beritagar.id pada 2016, jemaah Tarekat Naqsyabandiyyah diperkirakan sebanyak 1.500 orang. Mereka tersebar di beberapa daerah. Selain di Sumatera Barat, ada juga di Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Baca juga: Syekh Abdurrahman Batuhampar: Pelopor Pengajaran Ilmu Tilawatil Quran

Menjelang masuknya bulan Ramadhan, Tarekat Naqsyabandiyyah selalu jadi pembicaraan. Pasalnya, tarekat ini selalu melaksanakan puasa Ramadan mendahului penetapan pemerintah atau organisasi Islam yang memiliki massa lebih besar. Begitu pula dalam penentuan hari raya baik Idulfitri maupun Iduladha.

Jemaah Tarekat Naqsyabandiyah di Sumatra Barat menetapkan awal bulan Ramadhan atau lebaran menggunakan metode hisab munjid. Mereka tidak menggunakan metode rukyat seperti pemerintah. [den]

Tags: MasjidPadangTarekat Naqsyabandiyah
ShareTweetSendShareSend

RELATED ARTICLE

Gereja GPIB menjadi saksi perkembangan agama Kristen Protestan di Padang yang berkembang sejak abad ke-19. Bangunannya sudah berusia 140 tahun lebih

Sejarah Gereja GPIB Padang, Berusia 140 Tahun Lebih

Di Nagari Pariangan, ada sedikitnya belasan surau dan lokasinya memusat ke arah Masjid Ishlah.

Meninjau Surau-Surau di Pariangan yang Terlewatkan

Sumur Ayek adalah sumur tua yang airnya tak pernah kering, bahkan saat musim kemarau sekalipun.

Melihat Sumur Ayek di Nagari Pelangai Kaciak, Pesisir Selatan

Masjid ini berusia lebih dari seabad. Bangunan induknya terbuat dari kayu dengan tambahan bangunan serambi yang terbuat dari batu bata.

Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan

POPULAR

Meskipun dikenal sebagai penganut agama Islam, ternyata pernah ada orang Minang yang keluar dari Islam. Ada yang jadi pendeta bahkan ateis.

Profil 3 Orang Minang yang Keluar dari Islam

Daerah Kuranji memainkan peran penting sebagai basis pertahanan dan perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di sinilah, basis kedudukan Harimau Kuranji.

Sejarah Kuranji dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, Basis Harimau Kuranji

Surya Tri Harto memulai kariernya di PT Pertamina pada tahun 1994. Saat ini, alumni Unand ini menjabat sebagai Vice President PT Pertamina.

Surya Tri Harto, Wakil Presiden Pertamina Putra Tanah Datar

Jepang membangun Lubang Jepang karena diduga ingin menjadikan Bukittinggi sebagai tempat tinggal Kaisar Jepang kelak. Bagaimana kisahnya?

Rencana Rahasia Jepang di Lubang Jepang Bukittinggi

Sari Lenggogeni

Sari Lenggogeni, Akademisi dan Pengamat Pariwisata Indonesia

Jam Gadang merupakan hadiah dari Ratu Wilhelmina. Dalam pembangunannya, ada peran seorang arsitek Koto Gadang bernama Yazid Rajo Mangkuto.

Jam Gadang: Hadiah Ratu Wilhelmina dan Peran Arsitek asal Koto Gadang

Cekricek Network

Selebkita.com | Kabarkabari.id | Kalamakan.com | Cektips.com | Suluah.com | Ototekno.id | Liniekonomi.com | Sainskita.com | Badata.id | Inkes.id | Pesonapuan.com | Ceritahits.com | Invesco.id | Cekhukum.com

Follow Kami

  • About Us
  • Editorials
  • Contact Us
  • Privacy
  • Index

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
  • Login

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In