Padang Punya Kota Kembar di Palestina!

Rakyat Palestina masih sempat menyumbang untuk warga Padang ketika dilanda bencana, meski mereka sendiri kesusahan akibat dilanda perang.

Romantisme Padang dan Palestina. [Foto. Ist]

Suluah.com – Serangan Israel terhadap Palestina terjadi selama bulan Mei 2021. Suasana di sana begitu mencekam dan ratusan korban berjatuhan. Gelombang simpati terhadap Palestina terus berdatangan, termasuk dari warga Kota Padang, Sumatra Barat.

Akhir-akhir ini, kedermawanan masyarakat Kota Padang menjadi sorotan. Hal itu bermula dari viralnya foto mobil ambulans berlogo Pemerintah Kota Padang yang sedang membantu warga Palestina korban serangan Israel.

Dari foto terlihat, ambulans tersebut tengah mengevakuasi korban serangan Israel di Palestina. Ambulans itu merupakan sumbangan warga Kota Padang untuk Palestina melalui lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Kepedulian warga Padang terhadap saudara mereka di Palestina banyak diapresiasi. Tahun lalu, Padang mendapat penghargaan sebagai Kota Dermawan dari ACT. Hal ini dikarenakan selama tahun 2020 warga Kota Padang telah mendonasikan lebih dari Rp1 miliiar rupiah yang di antaranya ditujukan untuk Palestina.

Rasa kepedulian tidak hanya ditunjukkan oleh warga Padang terhadap Palestina. Sebaliknya, rakyat Palestina meskipun hidup di bawah penjajahan dan teror Israel masih sempat mengirimkan bantuan kepada korban bencana di Indonesia, termasuk Kota Padang.

Ikatan Persaudaraan Dua Wilayah

Dua entitas wilayah yang berjauahan ini, yakni Padang dan Palestina, memiliki ikatan persaudaraan yang kuat. Persaudaraan itu tidak terjalin baru-baru ini saja. Ada kisah yang terjalin sejak lama, tetapi tidak semua orang tahu.

Ketika Padang porak-poranda akibat gempa tahun 2009 yang lalu, salah seorang pemimpin luar negeri pertama yang datang langsung untuk memberi bantuan adalah dari Palestina. Ia adalah Izzuddin Ad-Dahnun, Wali Kota Beit Lahiya, sebuah kota di Jalur Gaza.

Saat Padang luluh lantak akibat gempa 2009, Wali Kota Izzuddin Ad-Dahnun menemui Wali Kota Padang saat itu, Fauzi Bahar untuk menyampaikan bantuan langsung dari pemerintah dan warga Kota Beit Lahiya.

Meskipun jumlah bantuan tidak banyak, tapi kehadiran Izzuddin mewakili rakyat Gaza umumnya dan Beit Lahiya khususnya, sungguh luar biasa.

Betapa tidak! Perjalanan Izzuddin Ad-Dahnun ke Padang bukan perjalanan mudah. Ia harus melewati belasan cek poin militer yang terbentang sepanjang Gurun Sinai, Mesir. Belum lagi mengurus visa keluar dan masuk Gaza yang bikin frustasi.

DIkutip dari Tempo, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi membenarkan bahwa rakyat Kota Beit Lahia pernah membantu Kota Padang ketika gempa bumi 2009 yang lalu.

"Karena itu sampai sekarang kita (rutin) donasikan dana untuk Palestina," ujar Mahyeldi.

Biarpun hidup di bawah penjajahan dan teror Israel, para pengungsi di Palestina ternyata masih sempat mengirimkan bantuan kepada korban bencana di Indonesia, termasuk Kota Padang.

Saat tsunami melanda Mentawai dan Gunung Merapi meletus pada tahun 2010, rakyat Palestina kembali menunjukkan rasa solidaritasnya. Mereka masih sempat menyumbang untuk saudaranya yang dilanda bencana meski mereka sendiri tengah kesusahan akibat dilanda perang.

Kota Kembar Padang di Palestina

Kepedulian rakyat Palestina, khususnya warga Beit Lahiya, kepada Kota Padang ternyata membuat Pemerintah Kota Padang ingin menjalin kerja sama. Dua kota ini sepakat menandatangani perjanjian kerja sama kota kembar (sister city) pada tahun 2012.

Saat itu, Fauzi Bahar mendapat undangan dari Wali Kota Izzuddin Ad-Dahnun untuk ke Palestina. Namun, karena situasi tak memungkinkan, Fauzi Bahar mengutus Wakil Ketua DPRD Kota Padang Budiman untuk menandatangani kerja sama kota kembar Padang–Beit Lahiya.

Kota kembar atau (bahasa Inggrisnya twin city atau sister city) adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.

Ketika konflik terus merundung rakyat Palestina, warga Padang selalu menunjukkan kepedulian mereka baik melalui penggalangan dana maupun demonstrasi ke jalan.

Beit Lahia memiliki penduduk sebanyak 59.540 jiwa. Kota ini terkenal dengan airnya yang segar dan manis serta buah berry dan jeruknya.

Baca juga: Jokowi Sebut Sumbar Provinsi Padang, Netizen Bereaksi

Bagian utara Beit Lahia yang berdekatan dengan perbatasan Israel menjadi lokasi yang berbahaya saat terjadi konflik. Kawasan itu merupakan titik masuk utama tentara Israel untuk menyerang.

Tak pelak, Beit Lahia menjadi sasaran banyak pengeboman, sabotase, dan buldoser oleh tentara Israel. Banyak penduduknya menjadi korban. [den]

Baca Juga

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Padang.
Mengenal Gereja Advent di Padang
Kolam renang Belanda di Padang yang dibuka pada 29 Januari 1933
Kolam Renang Belanda di Padang Bertuliskan Anjing dan Pribumi Dilarang Masuk
Rapat Koordinasi Gubernur dan Wali Nagari/Kepala Desa se-Sumbar
Gubernur Mahyeldi Ajak Wali Nagari se-Sumbar Sinergi Bangun Daerah
RM Upiak Banun Kayu Tanam
RM Upiak Banun di Rest Area INS Kayu Tanam Diresmikan
Ratusan pesepeda meramaikan Minang Geopark Cycling 2022 dalam rangka mengeksplor keindahan bentang alam yang berada di Geopark Ngarai Sianok-Maninjau
Minang Geopark Cycling, Bersepeda Menjajal Geopark Ngarai Sianok-Maninjau
Kunjungan Kerja ke Kapur IX, Gubernur Sumbar Percepat Bangun Hilirisasi Industri Gambir
Gubernur Sumbar Percepat Bangun Hilirisasi Industri Gambir