• Login
Rabu, Agustus 17, 2022
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Home Story

Rencana Rahasia Jepang di Lubang Jepang Bukittinggi

by Suluah.com
Jumat, 10/12/2021
A A
Jepang membangun Lubang Jepang karena diduga ingin menjadikan Bukittinggi sebagai tempat tinggal Kaisar Jepang kelak. Bagaimana kisahnya?

Lubang Jepang Bukittinggi. [Foto: Adhmi via Wikimedia]

Suluah.com – Pendudukan Jepang di Indonesia menyisakan banyak bungker yang masih dapat kita lihat jejaknya saat ini, salah satunya di Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar). Di sini, terdapat Lubang Jepang yang menyimpan rencana rahasia Jepang dulunya.

Pada masa pendudukan Jepang, Bukittinggi merupakan pusat markas besar Angkatan Darat ke-16, korps militer Jepang yang melaksanakan pemerintahan atas wilayah Sumatra. Hal itulah yang melatarbelakangi Jepang membangun bungker di kota ini. Berikut sejarahnya.

Baca Juga

Cerita Saksi Hidup Soal Pembangunan Lubang Jepang di Bukittinggi

Masjid Jamik Tigo Baleh, Masjid Pertama di Bukittinggi

Sekilas Lubang Jepang

Lubang Jepang berada di tepi jurang Ngarai Sianok, lembah bertebing terjal, yang dialiri oleh sebuah anak sungai. Salah satu pintu masuk ke Lubang Jepang bisa kita temukan di tempat yang kini jadi objek wisata bernama Taman Panorama. Dari taman ini, kita dapat menyaksikan keindahan Ngarai Sianok.

ADVERTISEMENT

Perjalanan ke pintu Lubang Jepang akan mengarahkan kita menurun. Hal itu tampak dari anak-anak tangga yang membawa kita masuk. Terowongan yang kita saksikan hari ini telah mengalami “sentuhan” untuk menunjang keselamatan pengunjung.

Dasar terowongan diberi konblok, dindingnya disemen, dan langit-langitnya diberi pencahayaan lampu listrik. Beberapa petunjuk menyiratkan bahwa bungker ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang persembunyian atau perlindungan semata.

Setidaknya ada 21 lorong dengan berbagai peruntukan yang dapat kita temukan. Ada barak tentara, ruang dapur, tempat penyimpanan amunisi, ruang sidang, kamar komando, dan sejumlah sel tahanan.

Sel tahanan ini, menurut penuturan penjaga, merupakan tempat pembantaian dan penyiksaan. Nyawa dari mereka akan dibuang ke jurang Ngarai Sianok. Tapi, sayangnya kebenaran cerita itu tak memiliki bukti lanjut baik semacam dokumentasi atau sekadar keterangan di papan informasi.

Arti Penting Bukittinggi Bagi Jepang

Di balik sederetan ruang dalam bungker di Bukittinggi ini, ada satu hal yang sebenarnya lebih memantik tanda tanya. Seberapa penting Bukittinggi bagi Jepang, sehingga mereka membangun bunker perlindungan untuk kepentingan pertahanan mereka?

Ternyata, Lubang Jepang bukan bungker perlindungan semata!

Siti Aminah Majid Usman dalam Memoar Siti Aminah Madjid Usman-Hiroko Osada mengungkapkan kisah di balik pembangunan bungker ini. Menurutnya, ada rencana rahasia Jepang untuk menjadikan Pulau Sumatra sebagai “wilayah kekuasaan Jepang”.

“Jika itu terwujud, Bukittinggi akan dijadikan sebagai tempat tinggal Tenno (Kaisar Jepang),” tulis Siti Aminah yang bernama asli Hiroko Osada.

Siti Aminah merupakan putri bangsawan Jepang. Ia berjumpa Abdoel Madjid Usman, seorang pemuda Minangkabau yang pertama belajar ke Jepang, dan menikahinya pada 1936.

Memoar Siti Aminah membeberkan banyak fakta sejarah tentang penjajahan Jepang di Sumbar. Buku terbitan Pustaka Yayasan Obor Indonesia dengan editor Salmyah Madjid Usman dan Hasril Chaniago pada 2017 ini menyebutkan tidak benar bahwa Lubang Jepang berfungsi sebagai tempat penyiksaan.

“Itu adalah tidak benar. Lubang itu dilengkapi dengan segala kebutuhan hidup dan pertahanan diri seperti dapur, tempat menyimpan logistik dan senjata. Jadi patut diduga tujuannya adalah untuk tempat tinggal di masa depan,” katanya.

Lorong Misterius Lubang Jepang

Panjang Lubang Jepang adalah 1.500 m. Itu yang terbuka untuk umum saat ini. Jika pangkal awalnya adalah dari Taman Panorama, terowongan ini berakhir menuju dasar lembah.

Pintu keluarnya dapat kita temukan di tepi jalan penurunan dekat dasar Ngarai Sianok. Namun, yang masih tak tersingkap adalah peta Lubang Jepang itu sendiri. Saat memasuki terowongan, kita menyaksikan beberapa lorong, yang tertutup karena alasan keselamatan sehingga tidak bisa kita telusuri.

Penutupan lorong tersebut menyisakan tanda tanya. Ke mana lorong misterius Lubang Jepang akan membawa kita?

Pembangunan Lubang Jepang sendiri memang tidak tercatat dengan baik. Sumber dari Kompas menyebut, terowongan ini dibangun pada tahun 1944 oleh para pekerja paksa yang rata-rata adalah penduduk dari luar Bukittinggi yang diculik atau orang Jawa.

Pembangunannya berlangsung dalam waktu singkat sehingga warga Bukittinggi sendiri tidak tahu ada lubang di bawah kotanya. Konon, semua pekerja mati dalam terowongan. Kematian mereka memang bagian dari rencanah Jepang demi menjaga kerahasiaan terowongan.

Baca juga: Jam Gadang: Hadiah Ratu Wilhelmina dan Peran Arsitek asal Koto Gadang

Makmur Hendik dalam Tikam Samurai berkisah, Lubang Jepang memiliki lorong berbelit-belit yang mengarah ke dekat Jam Gadang dan objek vital lainnya di Bukittinggi serta mempunyai pintu tembus ke tempat-tempat strategis baik di dalam maupun luar kota.

Desain Lubang Jepang yang sedemikian rupa menyiratkan Jepang hendak mengamankan akses keluar masuk Bukittinggi. Jika Sekutu datang menyerang, mereka akan bersembunyi di terowongan dengan perbekalan persenjataan dan makanan yang bisa menghidupi satu batalion pasukan berkekuatan 1.000 orang selama setahun! (den)

Tags: BukittinggiJepang di IndonesiaLubang JepangSejarah Sumatra Barat
ShareTweetSendShareSend

RELATED ARTICLE

Gereja GPIB menjadi saksi perkembangan agama Kristen Protestan di Padang yang berkembang sejak abad ke-19. Bangunannya sudah berusia 140 tahun lebih

Sejarah Gereja GPIB Padang, Berusia 140 Tahun Lebih

Di Nagari Pariangan, ada sedikitnya belasan surau dan lokasinya memusat ke arah Masjid Ishlah.

Meninjau Surau-Surau di Pariangan yang Terlewatkan

Sumur Ayek adalah sumur tua yang airnya tak pernah kering, bahkan saat musim kemarau sekalipun.

Melihat Sumur Ayek di Nagari Pelangai Kaciak, Pesisir Selatan

Masjid ini berusia lebih dari seabad. Bangunan induknya terbuat dari kayu dengan tambahan bangunan serambi yang terbuat dari batu bata.

Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan

POPULAR

Daerah Kuranji memainkan peran penting sebagai basis pertahanan dan perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di sinilah, basis kedudukan Harimau Kuranji.

Sejarah Kuranji dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, Basis Harimau Kuranji

Meskipun dikenal sebagai penganut agama Islam, ternyata pernah ada orang Minang yang keluar dari Islam. Ada yang jadi pendeta bahkan ateis.

Profil 3 Orang Minang yang Keluar dari Islam

Jepang membangun Lubang Jepang karena diduga ingin menjadikan Bukittinggi sebagai tempat tinggal Kaisar Jepang kelak. Bagaimana kisahnya?

Rencana Rahasia Jepang di Lubang Jepang Bukittinggi

Surya Tri Harto memulai kariernya di PT Pertamina pada tahun 1994. Saat ini, alumni Unand ini menjabat sebagai Vice President PT Pertamina.

Surya Tri Harto, Wakil Presiden Pertamina Putra Tanah Datar

Azwar Wahid atau Haji Sagi adalah seorang pedagang emas ternama di Jakarta asal Minangkabau. Zakatnya yang ia keluarkan bernilai Rp4 miliar!

Azwar Wahid, Saudagar Emas Berzakat Rp4 Miliar

Sari Lenggogeni

Sari Lenggogeni, Akademisi dan Pengamat Pariwisata Indonesia

Cekricek Network

Selebkita.com | Kabarkabari.id | Kalamakan.com | Cektips.com | Suluah.com | Ototekno.id | Liniekonomi.com | Sainskita.com | Badata.id | Inkes.id | Pesonapuan.com | Ceritahits.com | Invesco.id | Cekhukum.com

Follow Kami

  • About Us
  • Editorials
  • Contact Us
  • Privacy
  • Index

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
  • Login

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In