Suluah.com – Nuansa Islam begitu kental di Ranah Minang. Hal ini ternyata memengaruhi banyak pesepak bola menjadi mualaf ketika berkiprah di klub asal Ranah Minang.
Berikut kisah beberapa pesepak bola yang menjadi mualaf di Ranah Minang dikutip dari berbagai sumber.

Sosok yang satu ini termasuk pesepak bola asing yang lama berkarier di Liga Indonesia baik sebagai pemain dan pelatih. Bek kelahiran Brasil ini sudah berkiprah Tanah Air sejak 1994.
Ia sempat memperkuat Semen Padang di Liga Indonesia edisi perdana 1994–1995 dan tiga musim di PSP Padang yang bersaing di Divisi I (Liga 2).
Antonio memeluk agama Islam pada 2000. Setelah jadi mualaf, ia memiliki nama Fakhruz Zaman.
“Saya jadi mualaf atas keinginan sendiri. Sebelumnya, saya mendapat tuntunan dari guru agama yang didatangkan almarhum Pak Zamzami (manajer PSP). Saya pun belajar cara melakukan salat, bacaannya. Alhamdulillah, saya berterima kasih pada beliau,” ungkap Antonio.
Antonio mengaku nyaman menjalani kehidupannya setelah masuk Islam. Terlebih, ia telah memiliki istri dan dua anak. “Saya beruntung berada dalam lingkungan yang taat menjalankan agama Islam,” kata Antonio.