Pandangan Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Terhadap Wahabi

Bagaimana Ahmad Khatib Al-Minangkabawi memandang Wahabi dibahas dalam kitab Al-Khittatul Mardhiyyah.

Kitab Al-Khittatul Mardhiyyah karangan Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. [Foto: Ist.]

Suluah.com – Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, seorang ulama asal Minangkabau yang menjadi imam mazhab Syafii di Masjidil Haram, pernah menulis pandangannya tentang Wahabi.

Pandangannya itu termuat di karyanya berjudul Al-Khittathul Mardhiyyah fi Raddi Syubhati man Qala Bid'ati Talaffudzi bin Niyyati. Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab-Melayu dan diterbitkan di Mekkah oleh Percetakan al-Tarqil Majidiyyah pada tahun 1327 H.

Berikut kutipannya sebagaimana ditulis ulang oleh Apria Putra.

...Maka Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim dan segala yang mengikut mereka itu ialah firqah yang telah keluar dari Ahlus Sunnah wal Jamaah yang memerangi mereka itu akan Ahlus Sunnah wal Jamaah, dan mengkufurkan akan mereka itu, dan dinamai mereka itu firqah Wahhabiyyah, dan mereka itu telah banyak pada masa kita ini, pada negeri Hindi dan Syam dan Syarqy (Timur) dan Mesir, dan telah pula sampai kepada negeri kita ini.

Mula-mula lalu pada masalah melafalkan dengan niat, dan sedikit lagi, apabila sampai pula kitab-kitab Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim yang padanya syubhat-syubhat dan segala itikad mereka itu yang batil, dan telah lalu kenyataan kepada mereka yang mengikut mereka itu, barangkali menjadi pula saudara-saudara dari pada thaifah Wahhabi…

Baca Juga

Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Masjilid Haram awal abad ke-20
Abdul Malik Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Aktif di Politik dan Pers
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Padang.
Mengenal Gereja Advent di Padang
FK Unand adalah salah satu fakultas kedokteran awal di Indonesia. FK Unand telah memulai perkuliahannya sejak 1955.
Sejarah FK Unand, Berdiri Sejak 1955
Hotel Centrum adalah bekas hotel di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat yang dibangun pada masa kolonial Belanda
Hotel Centrum Bukittinggi, Pernah Dibumihanguskan, Kini Sengketa Lahan
INS Kayutanam mengalami masa krisis berupa terhentinya proses belajar mengajar selama periode pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan di Indonesia
Sejarah INS Kayutanam (3): Sempat Vakum Hingga Dibumihanguskan