Mendum, Kampung Tertua di Lenggeng, Negeri Sembilan, Malaysia

Kampung Mendum di Lenggeng memiliki sejarah yang berkaitan dengan kedatangan perantau Minang asal Agam yang dibuktikan dari bentuk masjidnya.

Masjid Mendum.

Suluah.com – Mendum adalah kampung tertua di Lenggeng, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Mayoritas penduduknya adalah keturunan Minang lantaran sejarah kampung ini berkaitan dengan kedatangan perantau Minang, khususnya yang berasal dari Agam.

Pada tahun 1928, berdiri masjid pertama di sini yang bernama Masjid Mendum. Bentuk masjid tersebut serupa dengan tipikal masjid yang ada di Agam. Berikut kisahnya!

Asal-Usul Lenggeng

Asal-usul penamaan Lenggeng masih menjadi tanda tanya lantaran tidak ada sumber tertulis mengenainya. Hanya saja, sumber lisan menyebutkan nama Lenggeng dahulunya berasal daripada ikan tilan yang banyak terdapat di anak-anak sungai di Lenggeng.

Ikan tilan disebut langging oleh orang-orang Rawa di Lenggeng. Lama kelamaan, nama sebutan itu bertukar menjadi lenggeng dan menjadi nama Lenggang hari ini.

Lenggeng pada awalnya dibuka oleh orang asli atau orang Sakai sekitar tahun 1600–1700. Pemimpin mereka terkenal dengan sebutan dua orang "tok batin", yakni seorang pemimpin kawasan Lenggeng dan seorang lagi di kawasan Beranang.

Pada masa dahulu, Lenggeng berada di bawah perintah Tok Lela Perkasa, lembaga jajahan Tok Klana yang berasal dari Sungai Ujong dan memerintah kawasan Pantai. Lenggeng terbagi kepada beberapa buah kampung. Kampung yang tertua atau terawal sekali dibuka adalah Kampung Mendum.

Mendum, Kampung Tertua di Lenggeng

Nama kampung Mendum berasal dari nama seorang perempuan yang sangat berpengaruh di kalangan penduduk kampung. Perempuan itu bernama Gandum.

Dari hari ke hari, penduduk dari luar ramai berdatangan dan menetap ke Lenggeng. Mereka terdiri dari orang dari Rawa (karena kedatangan orang Rawa, maka berdirilah kampung Rawa yang eksis hingga sekarang) dan Minangkabau, khususnya dari Luhak Agam (sekarang Kabupaten Agam).

Dalam sejarahnya, orang Minangkabau dari Agam banyak menempati daerah-daerah baru di Negeri Sembilan dan Selangor. Sebut saja Jelebu, Lenggeng, dan Port Dickson di Negeri Sembilan serta Semenyih, Ulu Langat, Tanjung Karang, Ulu Selangor, dan Tanjung Malim di Selangor.

Banyak tokoh ternama seperti Pak Sako, Dato’ Aishah Ghani, dan Datuk Rais Yatim adalah keturunan perantau Minang asal Agam.

Masjid Tertua

Seiring kedatangan penduduk dari luar, maka ramailah di antara orang asli Lenggeng menganut agama Islam. Maka berdirilah sebuah masjid yang terletak di kampung Mendum yang bernama Masjid Mendum.

Berdiri pada tahun 1928, Masjid Mendum tercatat sebagai masjid tertua di kawasan Lenggeng. Bangunannya terbuat dari kayu dengan atap berbahan seng.

Atap masjid berbentuk limas. Pada puncaknya, terdapat semacam ruangan berbentuk segi delapan dengan ventilasi di setiap sisinya dan bermahkotakan kubah.

Baca juga: Mengenal Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan Asal Usul Namanya

Model atap tersebut mengingatkan kita pada atap masjid yang ada di Kabupaten Agam, khususnya di Maninjau atau Lubuk Basung, Agam.

Sayangnya, jika kita berkunjung ke Masjid Mendum saat ini, kita tidak bisa lagi melihat keaslian bangunannya. Masyakarat setempat telah merombak bangunannya baru-baru ini dengan mengganti materialnya yang semula dari kayu telah menjadi beton. [den]

Baca Juga

Masjid Jamik Sungai Jariang terletak di Jorong Sungai Jariang, Nagari Koto Panjang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Masjid Jamik Sungai Jariang Berusia Seabad Berkubah Kuning Cemerlang
Masjid Tua Padukuan merupakan masjid tertua di Nagari Padukuan, Kabupaten Dharmasraya yang selesai dibangun pada tahun 1938.
Masjid Tua Padukuan, Nasibnya Kini
Masjid ini berusia lebih dari seabad. Bangunan induknya terbuat dari kayu dengan tambahan bangunan serambi yang terbuat dari batu bata.
Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan
Bersih dan nyaman, demikian fasilitas ibadah yang ingin dihadirkan oleh pengurus Masjid Jamik Nurul Huda di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
Beribadah di Masjid Jamik Nurul Huda Padang Panjang yang Bersih dan Nyaman
Masjid Tuo Ampang Gadang terancam ambruk. Masjid yang berusia hampir dua abad ini kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan.
Masjid Tuo Ampang Gadang, Cagar Budaya yang Terancam Ambruk
Godang Sungai Naniang berlokasi di Jorong Batu Balabuah, Nagari Sungai Naniang, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Masjid ini berdiri sejak 1915.
Masjid Godang Sungai Naniang, Berusia Seabad Lebih dan Masih Kokoh