Masjid Tuo Ampang Gadang, Cagar Budaya yang Terancam Ambruk

Masjid Tuo Ampang Gadang terancam ambruk. Masjid yang berusia hampir dua abad ini kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Masjid Tuo Ampang Gadang. [Foto: Rahmatdenas]

Suluah.com – Sumatra Barat (Sumbar) memiliki banyak masjid bersejarah. Namun, sebagian di antaranya berada dalam kondisi memprihatinkan. Salah satunya Masjid Tuo Ampang Gadang di Desa Ampang Gadang, Nagari VII Koto Talago, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Sebenarnya, kondisi masjid ini sudah sering jadi pembicaraan masyarakat setempat. Namun, hingga kini belum ada upaya lanjut untuk melestarikannya. Padahal, masjid ini terdaftar sebagai cagar budaya.

Sejarah

Kehadiran masjid di Minangkabau pada masa lampau tak terlepas dari sejarah nagari tempatnya berada. Begitu pula dengan Masjid Tuo Ampang Gadang yang terdapat di wilayah Nagari VII Koto Talago.

Pada umumnya, setiap nagari memiliki masjid utama yang menjadi pusat kegiatan keagamaan oleh masyarakat. Bahkan, salah satu syarat berdirinya nagari adalah keberadaan masjid.

Masjid Tuo Ampang Gadang dibangun pada 1837 sebagai masjid jamik bagi masyarakat Nagari VII Koto Talago, khususnya Ampang Gadang.

Di antara para pemuka Islam yang rutin membina jemaah masjid ini dulunya, terutama pada era 60-an hingga munculnya Orde Baru, yakni Imam Sainan, Mali Kabri, dan H. Adut

Namun, seiring waktu, peran masjid ini mulai berkurang. Pada 1975, karena pertimbangan teknis, masyarakat membangun masjid jamik baru yang terletak di sebelah selatan Masjid Tuo Ampang Gadang bernama Masjid Al Ihsan. Lokasinya sekitar 200 meter ke arah jalan raya.

Saat ini, Masjid Tuo Ampang Gadang tidak lagi digunakan. Aktivitas ibadah maupun kegiatan agama masyarakat Ampang Gadang sudah dipusatkan di masjid baru

Arsitektur

Masjid Tuo Ampang Gadang berlokasi di tengah perkampungan masyarakat dan tempat kerendahan. Oleh sebab itu, untuk memasuki kompleks masjid, kita harus menuruni sejumlah anak tangga.

Bangunan masjid ini terbagi atas serambi dan ruang utama. Serambi masjid berada di sebelah timur atau bagian depan bangunan utama. Lantai dan dindingnya terbuat dari beton. Pada sisi kiri dan kanan serambi, denahnya menjorok keluar berbentuk segi delapan dengan kubah di atasnya.

Serambi dan ruang utama dihubungkan oleh dua pintu di sebelah timur. Ruang utama memiliki 10 buah jendela, yakni masing-masing lima berada di sebelah utara dan selatan. Dinding ruang utama terbuat dari kayu dan memiliki hiasan kaligrafi.

Di sisi barat ruang utama, terdapat mihrab yang menjorok keluar. Mihrab memiliki dua buah jendela di sisi utara dan selatan. Mihrab dihiasi dua buah lengkung dengan satu tiang di bagian tengahnya. Di bagian atas mihrab juga terdapat hiasan berupa kaligrafi.

Menara dan Bangunan Lain

Masjid Tuo Ampang Gadang memiliki menara khas masjid-masjid kuno di Minangkabau. Menara ini dibangun pada tahun 1901 dengan konstruksi batu bata dan beton.

Bangunan menara terdiri dari beberapa tingkat dengan denah dasar berbentuk persegi. Pada tingkat kedua dan ketiga, terdapat semacam balkon berdenah segi delapan. Puncak menara berbentuk bulat.

Baca juga: Masjid Godang Lamo Sialang Berusia Hampir 300 Tahun Terancam Roboh

Pintu masuk menara berada di sebelah timur dengan melalui empat anak tangga di bagian bawah. Kemudian masuk menuju anak tangga yang melingkar ke arah kiri.

Di dekat menara, terdapat bangunan berlantai dua yang sudah berbahan beton. Bangunan ini dulunya berfungsi sebagai tempat anak-anak belajar Alquran sekaligus sebagai asrama murid laki-laki. [den]

Baca Juga

Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting, Riwayat Karya Arsitektur Buah Keberagaman Kota Padang
Kamardi Thalut berkiprah memajukan bagian bedah sekaligus menjadi guru besar untuk bidang tersebut di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Kamardi Thalut, Dokter Bedah Berdedikasi
Masjid Jamik Sungai Jariang terletak di Jorong Sungai Jariang, Nagari Koto Panjang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Masjid Jamik Sungai Jariang Berusia Seabad Berkubah Kuning Cemerlang
Tabuah masih dapat kita jumpai hingga sekarang, terutama di surau atau masjid tua di Sumatra Barat
Tabuah di Minangkabau, Dari Penanda Waktu Salat Hingga Perang
Surau Ilia Binaul Iman di Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Surau Ilia Binaul Iman Koto Gadang
Masjid Tua Padukuan merupakan masjid tertua di Nagari Padukuan, Kabupaten Dharmasraya yang selesai dibangun pada tahun 1938.
Masjid Tua Padukuan, Nasibnya Kini