• Login
Rabu, Agustus 17, 2022
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Home Story

Masjid Al-Ihsan Gasang dan Secuil Keindahan Danau Maninjau

by Suluah.com
Sabtu, 2/04/2022
A A
Masjid Al-Ihsan Gasang dibangun pada tahun 1915. Berlokasi di pinggir Danau Maninjau, tepatnya di Jorong Gasang. Di sini, ada kolam ikan.

Masjid Al-Ihsan Gasang.

Suluah.com – Sebagai salah satu basis syiar Islam di Minangkabau, Maninjau memiliki banyak masjid bersejarah yang masih bertahan hingga sekarang. Di antaranya adalah Masjid Al-Ihsan Gasang.

Masjid Al-Ihsan Gasang berlokasi persis di pinggir Danau Maninjau, tepatnya di Jorong Gasang. Berdasarkan keterangan dari papan nama yang ada, masjid ini dibangun pada tahun 1915.

Baca Juga

Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan

Beribadah di Masjid Jamik Nurul Huda Padang Panjang yang Bersih dan Nyaman

Arsitektur Masjid Al-Ihsan Gasang

Menurut tata ruangnya, masjid ini terdiri dari tiga bagian, yakni ruang utama yang berfungsi untuk salat, ruang beranda yang menghadap ke jalan, dan ruang mihrab yang menghadap ke danau.

ADVERTISEMENT

Ruang utama memiliki denah persegi dengan atap bersusun lima. Tiga atap paling bawah berdenah persegi, sedangkan dua atap paling atas berdenah persegi delapan dengan bentuk seperti payung terkembang.

Ukuran atap makin kecil ke atas dan di puncaknya terdapat kubah. Di bawah atap payung, terdapat ruangan kecil dengan partisi jendela yang mengikuti bentuk denah atap, yakni persegi delapan.

Secara umum, bentuk atap Masjid Al-Ihsan Gasang yang demikian tak jauh berbeda dengan masjid lainnya di tepi Danau Maninjau, seperti Masjid Raya Maninjau dan Masjid Ummul Qura.

Pada teras berbentuk lorong yang mengelilingi bangunan, kita dapat melihat bentuk lengkung di antara pilar di sepanjang sisinya. Lengkung ini terbuat dari bata dengan sedikit profil mengikuti lengkungan yang ada. Di bawahnya, terdapat pagar dari bata dan pagar besi.

Tabek

Berlokasi di pinggir jalan raya lingkar Maninjau, Masjid Al-Ihsan Gasang cocok menjadi tempat singgah dalam perjalanan sembari salat dan beristirahat. Pasalnya, di sini terhadap hal menarik, yaitu kolam ikan atau warga sekitar menyebutnya tabek.

Baca juga: Masjid Syekh Amrullah, Saksi Perjalanan Dakwah Kekek Buya Hamka

Tabek ini dihuni oleh ikan jenis nila dan majalaya yang cukup besar, dengan berat 1 hingga 3 kg. Jumlahnya mencapai ribuan. Oleh sebab itu, warga menjulukinya lauak saribu (artinya seribu ikan).

Menurut salah seorang pengurus masjid, Busra Algeri, ikan ini dapat dijual bilamana masjid membutuhkan dana dalam memenuhi kebutuhan operasional maupun pembangunan. (den)

Tags: Kabupaten AgamMasjidMasjid tua di Sumatra Barat
ShareTweetSendShareSend

RELATED ARTICLE

Gereja GPIB menjadi saksi perkembangan agama Kristen Protestan di Padang yang berkembang sejak abad ke-19. Bangunannya sudah berusia 140 tahun lebih

Sejarah Gereja GPIB Padang, Berusia 140 Tahun Lebih

Di Nagari Pariangan, ada sedikitnya belasan surau dan lokasinya memusat ke arah Masjid Ishlah.

Meninjau Surau-Surau di Pariangan yang Terlewatkan

Sumur Ayek adalah sumur tua yang airnya tak pernah kering, bahkan saat musim kemarau sekalipun.

Melihat Sumur Ayek di Nagari Pelangai Kaciak, Pesisir Selatan

Masjid ini berusia lebih dari seabad. Bangunan induknya terbuat dari kayu dengan tambahan bangunan serambi yang terbuat dari batu bata.

Masjid Usang Koto Marapak, Bertahan Meski Ditinggalkan

POPULAR

Daerah Kuranji memainkan peran penting sebagai basis pertahanan dan perjuangan rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di sinilah, basis kedudukan Harimau Kuranji.

Sejarah Kuranji dalam Perang Kemerdekaan Indonesia, Basis Harimau Kuranji

Meskipun dikenal sebagai penganut agama Islam, ternyata pernah ada orang Minang yang keluar dari Islam. Ada yang jadi pendeta bahkan ateis.

Profil 3 Orang Minang yang Keluar dari Islam

Jepang membangun Lubang Jepang karena diduga ingin menjadikan Bukittinggi sebagai tempat tinggal Kaisar Jepang kelak. Bagaimana kisahnya?

Rencana Rahasia Jepang di Lubang Jepang Bukittinggi

Surya Tri Harto memulai kariernya di PT Pertamina pada tahun 1994. Saat ini, alumni Unand ini menjabat sebagai Vice President PT Pertamina.

Surya Tri Harto, Wakil Presiden Pertamina Putra Tanah Datar

Azwar Wahid atau Haji Sagi adalah seorang pedagang emas ternama di Jakarta asal Minangkabau. Zakatnya yang ia keluarkan bernilai Rp4 miliar!

Azwar Wahid, Saudagar Emas Berzakat Rp4 Miliar

Sari Lenggogeni

Sari Lenggogeni, Akademisi dan Pengamat Pariwisata Indonesia

Cekricek Network

Selebkita.com | Kabarkabari.id | Kalamakan.com | Cektips.com | Suluah.com | Ototekno.id | Liniekonomi.com | Sainskita.com | Badata.id | Inkes.id | Pesonapuan.com | Ceritahits.com | Invesco.id | Cekhukum.com

Follow Kami

  • About Us
  • Editorials
  • Contact Us
  • Privacy
  • Index

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
  • Login

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In