• Login
Rabu, Mei 18, 2022
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
No Result
View All Result
Suluah.com
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
Home Tokoh

Kiprah Elly Kasim Melambungkan Musik Minang di Tanah Air

by Suluah.com
Kamis, 26/08/2021
A A
Elly Kasim memiliki andil besar dalam membesarkan nama-nama seniman musik Minang. Lagu-lagu yang ia bawakan eksis di Tanah Air hingga kini.

Elly Kasim.

Suluah.com – Penyanyi Minang legendaris Elly Kasim meninggal dunia pada Rabu (25/8/2021) di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta. Sepanjang kariernya, ia banyak menyayikan lagu Minang yang hingga sekarang eksis di Tanah Air, bahkan di kawasan serumpun Melayu.

Elly Kasim memiliki andil besar dalam membesarkan nama-nama kondang seniman musik Minang, baik pencipta dan pemusik, maupun penyanyi dan grup musik yang berkolaborasi dengannya. Berikut profilnya.

Baca Juga

Miko Kamal, Praktisi Hukum dan Aktivis LSM Sumbar

Syofyan Hadi, Dosen Produktif UIN Imam Bonjol Padang

Kehidupan Awal

Elly Kasim lahir dengan nama Elimar pada 27 September 1944 di Tiku, Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ia merupakan anak dari pasangan Ali Umar dan Emma Effendi.

ADVERTISEMENT

Saat ia berusia setahun, orang tuanya bercerai sehingga ia harus hidup berpindah-pindah hingga remaja. Semlua, ia tinggal di Bukittinggi bersama ibunya. Setelah tamat SD, ia dibawa pindah ke Pekanbaru oleh neneknya. Terakhir, ia dititpkan ke pamannya di Jakarta untuk kuliah.

Sejak kanak-kanak, Elly Kasim telah memperlihatkan bakat menyanyi. Sementara itu, hidupnya yang jauh dari kampung halaman, kelak membentuk karakternya yang ulet dan gigih menggapai cita-cita.

Karier sebagai Penyanyi

Saat masih SMP di Pekanbaru, Elly Kasim sudah populer sebagai penyanyi, penari, dan pembaca puisi. Ia sering mengukuti lomba penyanyi untuk pelajar yang diadakan Radio Republik Indonesia (RRI) dan meraih juara pada ajang Bintang Pelajar RRI pada 1958.

Ketertarikannya terhadap musik Minang muncul saat ia menyaksikan pementasan Orkes Gumarang di Jakarta. Elly Kasim yang awalnya pindah ke Jakarta untuk menyambung kuliah memilih menekuni bakatnya di bidang tarik suara dan bergabung dengan Orkes Ganto Rio.

Sebagai penyanyi, Elly semula memakai nama lahirnya, Elimar. Bersama dengan pergantian nama Ganto Rio menjadi Kumbang Cari, ia mulai populer sebagai Elly Kasim, nama yang diberikan oleh pimpinan orkes Kumbang Cari, Nuskan Syarif.

Melalui Kumbang Cari, Elly menuai perhatian publik ibu kota ketika mengadakan konser tiga grup musk Minang di Jakarta, bersama orkes Osria pimpinan Oslan Husein dan orkes Gumarang pimpin Asbon Majid. Pada 1961, Kumbang Cari mengantar Elly untuk kali pertama masuk dapur rekaman dan sekaligus melambungkan nama Elly Kasim sebagai penyanyi Minang.

Elly termasuk artis Indonesia yang pertama kali go international. Pada 1967, ia diminta rekaman oleh Philips Record Singapura dan Hong Kong. Pada 1978, bersama suaminya, Nazif Basir, ia membawa kesenian Minang dan Indonesia tur ke luar negeri.

Kekhasan Suara Elly Kasim

Menurut seniman Minang Agusli Taher dalam bukunya Perjalanan Panjang Musik Minang Modern, Elly Kasim memiliki teknik tersendiri dalam bernyanyi. Kekhasan suaranya terletak pada vibrasi berulang di ujung-ujung lagu. Hal ini identik dengan geletek jari peniup saluang ketika membawakan lagu-lagu Minang.

Selain itu, Elly Kasim gandrung memoles lagu sebelum ia nyanyikan. Walaupun tak tahu not dan tak pandai menulis syair lagu, ia piawai dalam menciptakan melodi lagu. Berbeda dengan kebanyakan artis penyanyi yang pada umumnya menuruti keinginan pemusik dan pencipta lagu. Elly suka mempreteli lagu-lagu dengan melodinya sendiri.

Lewat tarikan suaranya, lagu “Mudiak Arau”, “Tambilang Tanti Batanti”, dan “Sinar Riau” telah memikat hati penikmat musik Minang baik di Tanah Air maupun di kawasan serumpun Melayu.

Baca juga: Orgen Tunggal vs Nasyid untuk Baralek?

Dalam menjaga kualitas suaranya, Elly Kasim punya sifat perfeksionis. Sekalipun semua orang bilang hasil rekamannya sudah bagus, tapi kalau ia merasa belum puas, maka Elly akan mengulangi rekaman, biar sampai beasan kali.

Hingga usia senja, Elly Kasim cakap merancang keawetan pamor dan citranya. Bahkan, ia aktif menjalankan bisnis usaha pelaminan dan sanggar seni yang berdedikasi mengangkat kekayaan adat Minang. (den)

Tags: Tokoh Minangkabau
ShareTweetSendShareSend

RELATED ARTICLE

Miko Kamal, S.H., LL.M., Ph.D. adalah seorang pengacara, pengamat hukum, dan pakar tata kelola kota Indonesia.

Miko Kamal, Praktisi Hukum dan Aktivis LSM Sumbar

Teungku Amir Husin Al-Mujahid adalah salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Aceh. Ia merupakan sosok militan dan ambisius yang kontroversial.

Teungku Amir Husin Al-Mujahid, Pejuang Kemerdekaan Asal Aceh yang Kontroversial

Syofyan Hadi adalah seorang akedemisi Indonesia bidang pengkajian bahasa dan sastra Arab (BSA). Saat ini, ia merupakan dosen pada Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Imam Bonjol Padang.

Syofyan Hadi, Dosen Produktif UIN Imam Bonjol Padang

Fachry Hamka adalah seorang wartawan dan pemain film Indonesia. Ia merupakan putra dari Buya Hamka. Salah satu karya terkenalnya yakni film Para Perintis Kemerdekaan (1977).

Fachry, Anak Buya Hamka yang Bergelut di Dunia Perfilman

POPULAR

Rizal Muslimin adalah seorang arsitek Indonesia. Ia terkenal sebagai perancang desain Masjid Raya Sumatra Barat yang mendapat penghargaan Abdullatif Al Fozan Award 2021 untuk tujuh arsitektur masjid terbaik di dunia.

Cerita Rizal Muslimin Merancang Desain Masjid Raya Sumbar

Dalam arsitektur Jawa, dikenal istilah saka guru dan purus. Saka guru merupakan empat tiang utama pada bangunan seperti pendopo dan masjid.

Saka Guru dan Sistem Purus dalam Arsitektur Jawa

Rukmini Zainal Abidin adalah pendiri Apotek Tunggal di Salemba, Jakarta pada tahun 1951 yang menjadi apotek milik orang Indonesia pertama.

Kisah Rukmini Zainal Abidin, Pendiri Apotek Tunggal

Meskipun dikenal sebagai penganut agama Islam, ternyata pernah ada orang Minang yang keluar dari Islam. Ada yang jadi pendeta bahkan ateis.

Profil 3 Orang Minang yang Keluar dari Islam

Suluah.com – Di Sumatera Barat, nasyid tidak hanya ditampilkan di kegiatan agama. Nasyid menjadi pilihan untuk baralek selain orgen tunggal.

Orgen Tunggal vs Nasyid untuk Baralek?

2x11 Enam Lingkung, demikian nama kecamatan di Sumbar yang mengandung kombinasi kata, angka, dan perkalian. Kok bisa dan apa sejarahnya?

Mengenal Kecamatan 2×11 Enam Lingkung dan Asal Usul Namanya

Cekricek Network

Selebkita.com | Kabarkabari.id | Kalamakan.com | Cektips.com | Suluah.com | Ototekno.id | Liniekonomi.com | Sainskita.com | Badata.id | Inkes.id | Pesonapuan.com | Ceritahits.com | Invesco.id | Cekhukum.com

Follow Kami

  • About Us
  • Editorials
  • Contact Us
  • Privacy
  • Index

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Kultur
  • Story
  • Login

©2021 Cekricek.id | All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In