John W. M. Verhaar, Tokoh Bahasa Indonesia Asal Belanda

John W. M. Verhaar merupakan salah satu anggota pendiri perhimpunan ahli bahasa Masyarakat Linguistik Indonesia di Bandung pada tahun 1975.

John W. M. Verhaar.

Suluah.com – Perkembangan bahasa Indonesia tak bisa dilepaskan dari tokoh asal Belanda yang satu ini. Ia adalah John W. M. Verhaar kelahiran 20 Juli 1925 asal Den Haag, Belanda.

Johannes Wihelmus Maria Verhaar, demikian nama lengkapnya, merupakan salah satu anggota pendiri perhimpunan ahli bahasa Masyarakat Linguistik Indonesia di Bandung pada tahun 1975. Bagaimana kiprahnya?

Pendidikan

John W. M. Verhaar menamatkan studi doktorandusnya di bidang bahasa dan sastra Inggris pada tahun 1951 di Universiteit van Amsterdam, Belanda. Selanjutnya, pada tahun 1955, ia masuk Fakultas Filsafat Asuhan Jesuit di Nijmegen, Belanda dan memperoleh lisensiatnya pada tahun 1958.

Setelah itu, Verhaar melanjutkan studi pascasarjana di bidang linguistik dan filsafat di Universitas Groningen, Belanda. Pada tahun 1959, ia berhasil memperoleh gelar doktor ilmu sastra dengan disertasi berjudul Some Relations Between Perception, Speech and Thought. Ia menamatkan pendidikan doktornya dengan yudisium cam laude.

Verhaar juga sempat belajar tetang ilmu teotologi di Maastricht karena ia hendak menjadi rohaniawan Josuit. Ia berhasil meraih gelar lisensiat teotologi pada tahun 1959.

Kiprah John W. M. Verhaar

Sebagai doktor ilmu sastra, John W. M. Verhaar malang melintang menjadi pengajar tamu di berbagai universitas dunia. Ia pernah mengajar Le Moyne College, Syracuse, Amerika Serikat (1964–1965), Ateneo de Manila University, Filipina (1965–1967), dan Boston Collage, Chestnut Hill, Amerika Serikat (1968).

Selanjutnya, ia pindah ke Indonesia dan mengajar ilmu linguistik dan ilmu filsafat di beberapa perguruan tinggi di seperti Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Jakarta (1969–1970), Sekolah Tinggi Filsafat Driyarka (1969–1980); Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1969–1980), Universitas Gadjah Mada (1971–1980), dan Sekolah Tinggi Katekatik Pradnyawidya, Yogyakarta.

Baca juga: Peneliti Australia Kaji Sunting Melayu, Soroti Kegelisahan Perempuan

Selama di Indonesia, John W. M. Verhaar ikut menyukseskan penataran linguistik tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1975, 1977, dan 1979. Ia juga terlibat dalam penerbitan buku Pengantar Linguistik jilid pertama pada tahun 1977.

Di luar kegiatannya mengajar, Verhaar sering menjadi penceramah atau peserta muktamar bahasa internasional di beberapa perguruan tinggi di luar negeri. [yls]

Baca Juga

Gusdi Sastra adalah doktor neurolinguistik pertama di Indonesia yang menaruh perhatian pada penderita gangguan bahasa, seperti penyandang disabilitas.
Kiprah Gusdi Sastra, Doktor Neurolinguistik Pertama di Indonesia
Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera
Doris Flantika adalah pengusaha milenial sukses asal Padang yang menggeluti bisnis properti
Doris Flantika, Pengusaha Milenial Sukses Pendiri Dofla Land
Prof. Syukri Arief adalah ilmuwan kimia Indonesia yang sehari-hari mengajar di Universitas Andalas (Unand).
Syukri Arief, Guru Besar Kimia Universitas Andalas
Marah Adin berkarir sebagai penyuluh pertanian pada masa Hindia Belanda dan pensiun sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatra Tengah (1948–1956)
Marah Adin, Pendiri Kota Solok
Djamaluddin Tamim adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia di Sumatra Barat pada dekade 1920-an
Djamaluddin Tamim, Berjuang untuk Indonesia Merdeka Meski Keluar-Masuk Penjara